Minggu, 10 September 2017
Ketoprak
Ketoprak merupakan jenis pertunjukkan rakyat yang memiliki gabungan unsur tari, suara, dan sastra. Pada mulanya cerita diambil dari kehidupan para petani dengan maksud untuk memajukan pertanian, cerita lainnya berlatar belakang sejarah.
Seiring berkembangnya jaman, budaya-budaya tradisional harus dapat berkompromi dan beradaptasi dengan jaman sekarang agar mereka bisa bertahan. Modernisasi ini bertujuan agar budaya tradisional Indonesia tidak punah. Beberapa tayangan di televisi yang berhasil mempertahankan budaya ketoprak adalah Ketoprak Humor, Ketoprak Canda, Ketoprak Jampi Stres dan Ketoprak Plesetan. Tayangan-tayangan televisi di atas telah dimodifikasi sedemikian sehingga mereka dapat beradaptasi dengan jaman sekarang, tetapi tidak kehilangan esensi mereka sebagai kebudayaan tradisional.
Menurut data Survey Research Indonesia, salah satu lembaga pemeringkat acara televisi, akhir Juni 2000, rating (peringkat) Ketoprak Canda 5. Artinya, acara itu ditonton oleh 5% dari sejumlah pemirsa di beberapa kota yang disurvai. Sementara Ketoprak Humor mengumpulkan rating 9. Dari angka-angka di atas, dapat kita lihat bahwa modernisasi ketoprak di Indonesia cukup berhasil. Kalian bisa menyaksikan pertunjukkan ketoprak pada acara tasyukuran. Silahkan mampir ke sanggar-sanggar seni di Gunung Kidul. Dijamin terhibur dan tidak bikin ngantuk.
Batu Ornamen
Kerajinan ukir batu alam, batu paras Jogja, batu paras putih berkualitas yang beralamat di dusun Wukirsari, Wonosari, Gunung Kidul Jogja. Kami menerima pesanan dan menjual aneka produk hasil kerajinan batu alam dengan kulitas dan harga terbaik.
Selain material kayu, bebatuan alam juga dapat menampilkan kesan alami dan natural pada suatu hunian. Jenis batu yang biasa digunakan sebagai ornamen, diantaranya marmer, koral, batu kali, andesit, batu candi, dan masih banyak lagi. Jenis bebatuan itu pun memiliki tekstur, kegunaan, dan kecocokan yang berbeda-beda untuk menghiasi rumah.
Anda berbagai macam kerajinan ukir batu alam yang kami hasilkan diantaranya : ornamen batu alam, lampu taman batu alam, pot batu alam, kaligrafi, dan patung batu alam yang mencangkup semua jenis motif ukuran. Harganya mulai dari Rp 50.000 sampai Rp 2.000.000 tergantung ukuran. Silahkan dibeli untuk mepercantik rumah anda !
Kerajinan Perak
Kerajinan perak Gunung Kidul menjadi salah satu mata pencaharian yang beromset tinggi. Yang mana bisa dipasarkan keluar kota, luar pulau, bahkan luar negeri.Masyarakat sering mendengar dan juga sering mengucapkan kata ini “ Perak Bakar ”. Jenis kerajinan perak ini berwarna hitam seperti bekas dibakar sehingga banyak orang menyebutnya perak bakar. Ini adalah salah kaprah yang ada di masyarakat kita. Bahkan orang asing pun (orang Belanda) sering menyebutnya “ Gebrant Zilver ”, yang artinya juga perak bakar. Sebenarnya perak yang hitam itu bukan karena proses pembakaran melainkan sengaja dibuat hitam dengan campuran bahan kimia tertentu.
Seni kerajinan perak adalah salah satu bentuk ketrampilan yang cukup dihargai. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa pusat kerajinan perak. Di Jawa ada di Kotagede (Yogyakarta), Bangil (Jawa Timur), Celuk di Bali, Sumatra di Padang, Sulawesi di Kendari dan lain-lain. Sentra sentra industri perak tersebut terus berkembang dan mengalami pemekaran. Sebagai contoh di Wonosari (DIY) sekarang banyak pengrajin perak yang dulunya belajar di Kotagede sekarang sudah mendirikan usaha sendiri di tempat mereka. Para pengrajin ini terus berkembang dan semakin maju dalam pemasaran maupun kualitas produksinya.
Kerajinan yang dihasilkan yaknimulai dari kalung, cincin, giwang, dan gelang serta berbagai jenis miniatur. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp 150.000 hingga Rp 2.000.000 . Maka jangan ragu untuk memilikinya sebagai koleksi
Kerajinan Bambu
Kerajian bambu yang digeluti masyarakat desa Semin, dusun Kepek, Mandesan Gunung Kidul ini cukup banyak variasinya. Mulai dari aneka seruling, klontong, hingga mainan gangsing.
Jika selama ini masyarakat luas hanya
memanfaatkan batang bambu sebagai bahan bangunan rumah, kini bambu bisa
disulap menjadi aneka kerajinan cantik dengan nilai ekonomi yang
cukup tinggi. Misalnya saja seperti aneka peralatan rumah tangga dari
mulai alat makan, tambir, tempat tisu, tempat buah, lampu hias, pigura,
serta beberapa hiasan ruangan lainnya.
Meskipun awalnya kerajinan bambu hanya diminati masyarakat di daerah
pelosok, namun seiring dengan maraknya isu global warming di lingkungan
masyarakat dunia, kini banyak orang yang tertarik menggunakan
produk-produk ramah lingkungan untuk kehidupan sehari-hari mereka.
Sehingga tidak heran bila permintaan pasar kerajinan bambu kini semakin
melonjak bahkan tidak hanya menjangkau kota-kota besar saja, tetapi
juga sampai tembus pasar mancanegara.
Untuk harga erajian bambu itu sendiri pun berbeda-bed tergantung jenis dan ukurannya. Biasanya dibandrol sekitar harga Rp 20.000 sampai Rp 200.000 per pcs. Jika berkunjung ke Gunung Kidul jangan lupa untuk membeli ya.. bisa dibuat oleh-oleh, karena yang berbentuk mainan anak kecilpun juga ada
Sayur Lombok Ijo
Keistimewaan sayur lombok ijo ini terletak pada cita rasa yang gurih bercampur pedas. Rasa gurih tersebut karena kuah santan yang cukup kental dengan ditambah racikan bumbu lainnya. Selain itu, tempe yang digunakan sebagai pelengkap yaitu tempe yang diambil dari kedelai pilihan.
Sayur lombok ijo ada yang berbentuk kemasan sebagai oleh-oleh. Harga per kalengnya sekitar Rp 20.000 . Sedangkan harga seporsi sayur lombok ijo beserta nasi yakni Rp 15.000 . Banyak dijual di warung-warung pinggir jalan kok. Sayur Lombok Ijo ini sangat mudah kita temukan di Gunung Kidul, Yogyakarta. Disana banyak warung makan yang menyajikan menu satu ini.
Selain itu kita juga bisa menemukannya di warung sego abang (nasi merah) yang ada di Gunung Kidul, Sayur Lombok Ijo ini biasanya disajikan sebagai menu wajib untuk menemani menyantap sego abang. Nah bagi anda yang berkunjung ke Gunung Kidul, Yogyakarta. Sayur Lombok Ijo ini bisa menjadi pilihan kuliner yang wajib untuk di coba.
Sego Abang Jirak
Sego abang jirak merupakan makanan sehat khas Gunug Kidul yang memiliki gizi yang tinggi. Dengan bahan dasar beras merah yang mana memiliki kadar protein lebih tinggi dibanding beras putih.
Tak lama kami mampir dulu di Sego Abang Mbah Jirak, rumah makan legendaris yang lebih terkenal di kalangan pejalan daripada penduduknya sendiri. Sejenak menunggu hidangan datang, kami sempatkan menjelajahi seisi ruangan. Di dinding-dinding yang berbahan gedhek dan kayu, terpasang foto-foto orang terpandang, mulai dari Mantan Presiden Megawati sampai Sultan Hamengku Buwono X. Mereka nampak riang menyantap hidangan sego abang.
Oleh karena itu, bagi penggemar masakan organik sego abang bisa menjadi pilihan utama. Seperti ungkapan "ono rupo ono rego" , kelezatan masakan sego abang jirak ini pun sebanding lurus dengan harganya. Sepiring daging sapi bacem beserta nasinya diberi harga Rp 40.000, sedangkan untuk sepiring jeroannya diberi harga Rp 20.000. Meski terbilang mahal, tapi sebenarnya 1 piring daging atau jeroan dapat dinikmati 2-3 orang. Yuk mari sarapan di sego abang jirak, dijamin lengkap sudah liburanmu kali ini ^_^
Nasi Tiwul
Nasi Tiwul merupakan makanan khas Gunung Kidul yang dulunya menjadi makanan pokok masyarakat setempat. Makanan yang dahulu sempat di identikkan dengan sebuah potret kemiskinan, namun sekarang mampu menembus btasa gengsi seseorang. Keunggulan nasi tiwul ini ada pada rasanya yang manis dan gurih ditimbulkan dari citarasa singkong yang dicampur dengan gula merah.
Makanan khas yang pertama adalah nasi tiwul. Makanan ini khas-nya Wonogiri. Terbuat dari tepung gaplek, yaitu singkong yang dikeringkan terus ditumbuk. Rasanya manis khas singkong, warnanya kecoklatan. Buat yang tidak biasa, perut mungkin akan terasa panas, makanya biasa dicampur dengan nasi putih. Sebagai pelengkap nasi tiwul, urap, ikan asin dan sambal cabuk terasa pas.
Warung yang secara khusus menyediakan makanan khas Gunung Kidul ini setiap harinya dibanjiri pembeli. Dengan harga antara Rp 12.000 hingga Rp 15.000 , pembeli sudah mendapat satu besek tiwul. Monggo dicoba dijamin nagih!
Gatot
Gatot merupakan makanan ringan Gunung Kidul yang terbuat dari gaplek atau sejenis singkong yag dikeringkan. Namun untuk membuat gatot yang istimewa, gaplek yang digunakan harus berkualitas baik.
Perpaduan rasa gurih dengan sedikit rasa manis atau pun asin merupakan ciri khas gatot. Di samping itu, teksturnya yang kenyal ditambah sedikit kasar dari parutan kelapa menambah eksotisme tersendiri saat mengunyah gatot. Mengonsumsi gatot dapat membuat kenyang bertahan lebih lama (awet wareg) karena alat pencernaan membutuhkan waktu yang lama untuk mencerna gatot.
Untuk dua buah gatot, segelas susu hangat dan segelas es jeruk hanya dibandrol Rp 13.000 saja. Waoow..murah bukan? Makannya jangan ragu lagi untuk mencoba, dijamin tidak membuat anda tekor.
Wayang Kulit
Wayang kulit merupakan salah satu kesenian tradisi yang tumbuh dan berkembang di masyarakat Jawa. Lebih dari sekadar pertunjukan, wayang kulit dahulu digunakan sebagai media untuk permenungan menuju roh spiritual para dewa. Konon, “wayang” berasal dari kata “ma Hyang”, yang berarti menuju spiritualitas sang kuasa. Tapi, ada juga masyarakat yang mengatakan “wayang” berasal dari tehnik pertunjukan yang mengandalkan bayangan (bayang/wayang) di layar.
Wayang kulit dimainkan langsung oleh narator yang disebut dalang. Sambil memainkan wayang, sang dalang diiringi musik yang bersumber dari alat musik gamelan. Di sela-sela suara gamelan, dilantunkan syair-syair berbahasa Jawa yang dinyanyikan oleh para pesinden yang umumnya adalah perempuan.
Wayang kulit merupakan kekayaan nusantara yang lahir dari
budaya asli masyarakat Indonesia yang mencintai kesenian. Setiap bagian
dalam pementasan wayang mempunyai simbol dan makna filosofis yang kuat.
Apalagi dari segi isi, cerita pewayangan selalu mengajarkan budi pekerti
yang luhur, saling mencintai dan menghormati, sambil terkadang
diselipkan kritik sosial dan peran lucu lewat adegan goro-goro. Tidak
salah jika UNESCO mengakuinya sebagai warisan kekayaan budaya Indonesia
yang bernilai adiluhung
Biasanya umat Hindu Gunung Kidul menggelar wayang kulit untuk melaksanakan kegiatan simakrama. Simakrama keagamaan Hindu merupakan kegiatan untuk melakukan pertemuan antar sesama demi keakraban dengan rasa kekeluargaan dan penuh kedamaian. Kegiatan ini dilaksanakan sebulan setelah umat Hindu disibukkan dengan kegiatan keagamaan dalam perayaan Hari Raya Nyepi. Silahkan berkunjung ke Gunung Kidul jika ingin menyaksikan ramainya pamentasan wayang kulit..
Pantai Wedi Ombo
Pantai wedi ombo dalam bahasa Indonesia yang artinya pasir yang
luas. Barangkali bagi para wisatawan yang mendengarnya membayangkan
pantai dengan pasir putih yang luas. Tapi sayang nama pantai wedi ombo
tidak memiliki pasir yang luas, seluas nama nya. Pantai wedi ombo sendiri di dominasi dengan batuan karang dengan
pasir putih yang tidak terlalu luas.
Sebelah barat dan timur di dominasi
bukit karang, membuat area pasir ini tak seluas di gumuk pasir parangtritis atau pantai glagah di kulon progo.Tapi jangan salah, walaupun hamparan pasir pantai wedi ombo tak
seluas yang di bayangkan, justru dengan bukit-bukit karang lah yang
membuat pantai wedi ombo memiliki keindahan yang fantastis.
Apalagi
disana terdapat sebuah kolam alami dari batuan karang yang membuat
pantai wedi ombo menarik. Bahklan terakhir tim
piknik asik berkunjung ke pantai wedi ombo kami sama sekali tidak
mengetahui keberadaan kolam ini, mungkin karena terlalu terburu-buru. Kolam alami pantai wedi ombo sendiri terbentuk secara alami dari
susunan batu karang yang membentuk sebuah kolam alami dengan kedalaman
sekitar 1,5 meter.
Kolam alami pantai wedi ombo ini adalah salah satu
alternatif jika para pengunjung ingin sekali mandi di air laut. Selain kolam alami yang unik, pantai wedi ombo adalah spot paling pas
untuk mengabadikan moment sunset. Dengan posisi pantai yang hampir
menghadap ke barat sempurna, terdapat juga sebuah tebing karang yang agak
menjorok, membuat sunset pantai wedi ombo semakin indah.
Rute menuju pantai wedi ombo pun sangat mudah. Dari kota Yogyakarta
wisatawan langsung mengambil ke arah jalan Wonosari. Dilanjutkan menuju
ke arah kota Wonosari. Dari kota Wonosari perjalanan di lanjutkan ke arah timur melewati
pasar Wonosari. Pertigaan setelah pasar ambil kanan menuju jalur pantai baron, setelah 10 km dari pertigaan tadi nanti akan ketemu sebuah
pertigaan yang menunjukkan arah pantai wedi ombo dan pantai pulang syawal
/ pantai indrayanti. Tinggal ikuti saja petunjuk tersebut.
Untuk masuk ke Pantai Wediombo Wonosari ini per orang hanya di tarik
tarif Rp. 5.000 per orang. Sangat terjangkau dan dapat dijangkau oleh
semua orang bukan? Ayo segera agendakan liburan kalian..
Bukit Jurang Jero
Dari Bukit Jurang Jero ini wisatawan bisa menikmati keindahan alam lembah
Piyungan serta kota Yogyakarta dari atas ketinggian. Lokasi wisata ini
masih tergolong baru yang di bangun oleh warga masyarakat setempat. Saat senja datang lokasi wisata ini sangat cocok untuk menikmati sunset
karena lokasinya berada di atas ketinggian.
Di sini wisatawan bisa
mengabadikan sepuasnya dengan kamera masing-masing. Selain itu ketika hari sudah gelap terlihat sangat cantik gemerlap sinar
lampu dari kota Yogyakarta ini. Hampir sama seperti Bukit Bintang namun
di Jurang Jero ini lebih sunyi, udara masih seger, dan lebih romantis.
Kalau beruntung saat siang hari kita juga bisa menikmati pemandangan
indah selain kota Yogyakarta kita juga bisa menikmati Gunung Merapi
dengan gagah nya dari tempat ini. Wisatawan juga bisa menikmati pemandangan dari gazebo yang berada di
lokasi ini sambil ngopi atau minum teh saat sore hari sangat nikmat
sekali di tempat ini bersama orang terdekat kita.
Setelah cukup puas dengan pemandangan dari gardu pandang wisatawan bisa
menikmati hidangan jajanan khas warung di sini yang di kelola oleh warga
setempat. Harga tiket masuk ke gardu pandang jurang Jero yakni per orang hanya Rp.2.000:parkir motor Rp. 2.000; dan parkir mobil
Rp. 5.000.
Dengan rute dari Yogyakarta > Ringroad Ketandan > jalan Wonosari, > perempatan sampaan > Wiyoro > Piyungan > Bukit Bintang > perempatan Patuk (kanan jalan pos polisi) ambil kanan menuju Dlingo > setelah Smpn 1 Patuk kurang lebih 100 meter (lihat plakat) > Gardu Pandang Bukit Jurangjero Patuk. Yuhuuu welcome..
Dengan rute dari Yogyakarta > Ringroad Ketandan > jalan Wonosari, > perempatan sampaan > Wiyoro > Piyungan > Bukit Bintang > perempatan Patuk (kanan jalan pos polisi) ambil kanan menuju Dlingo > setelah Smpn 1 Patuk kurang lebih 100 meter (lihat plakat) > Gardu Pandang Bukit Jurangjero Patuk. Yuhuuu welcome..
Gua Maria Tritis
Gua Maria Tritis merupakan sebuah gua alami yang kini diubah menjadi
tempat ziarah dan berdoa, memiliki pesona keindahan yang alami serta
suasana religi yang sangat kental. Jika Gua Maria pada umumnya dibangun dengan gua buatan, berbeda dengan Gua Maria
yang ada di Jogja ini. Gua Maria Tritis ini memang unik, pembangunannya
menyesuaikan dengan kondisi gua.
Memang terdapat beberapa perubahan
sejak pertama kali ditemukannya gua ini, namun semua renovasi tersebut
tak banyak mengubah bentuk asli dari gua. Ketika wisatawan berkunjung ke gua ini, selama perjalanan sebelum
memasuki gua akan disajikan dengan diorama-diorama tentang penderitaan
Yesus ketika hidup. Jalan setapak menuju ke gua memiliki beberapa tempat
pemberhentian yang juga disebut dengan stasi. Tercatat sebanyak 14
stasi yang ada di jalanan menuju gua ini.
Wisatawan akan dapat dengan jelas melihat patung Bunda Maria dengan
ukuran cukup besar berdiri di dalam goa. Patung tersebut seakan tengah
berdoa, dan menambah nuansa religi dari gua ini. Ketika masuk ke dalam
goa, terdapat altar perjamuan kudus yang dibuat dari batu alam dihiasi
dengan bunga warna-warni seakan mempercantik keindahan Gua Maria Tritis. Didalam goa juga telah disediakan bangku-bangku yang terbuat
dari kayu untuk peziarah dan berdoa. Ketika bulan Mei dan Oktober tiba, Gua Maria Tritis ini akan sangat
ramai dikunjungi oleh peziarah dari berbagai tempat. Dikarenakan
bulan-bulan tersebut merupakan bulan Maria.
Gua Maria Tritis juga dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang
cukup memadai. Terdapat lahan parkir yang cukup luas, serta toilet yang
dapat digunakan oleh wisatawan. Tak hanya itu, jika ingin menginap
wisatawan juga dapat menggunakan pondok inap yang tersedia tak jauh dari
kompleks gua ini. Bagi peziarah usia lanjut, juga tersedia
fasilitas tandu yang dapat digunakan selama pulang-pergi dari gua ke
tempat parkir.
Dengan biaya Rp. 100.000, wisatawan sudah bisa
memanfaatkan fasilitas tersebut.Bagi pengunjung atau wisatawan yang ingin berdoa dan berziarah, tidak
dikenakan biaya alias gratis. Jalur menuju gua yaitu dari Yogyakarta-Wonosari,sampai simpang tiga Gading (dekat lapangan terbang landasan rumput) belok kanan menuju Playen-Paliyan-Pasar Trowono-Singkil. Rute ini paling umum dilalui para peziarah dan jarak dari Gading - Gua Maria Tritis sekitar 28 km. Monggoo mampir..
Gunung Api Purba
Panorama wisata yang ditawarkan di Pegunungan Nglanggeran ini meliputi sunrise dan sunset matahari dan terbitnya bulan pada malam
hari, jutaan bintang yang tersebar dilangit dapat kita nikmati pada
malam hari, panjat tebing dan rock climbing yang menantang, keindahan alam berupa deretan pegunungan dan perkampungan penduduk yang menarik.
Tak jauh dari joglo tersebut anda akan
menemukan 3 bangunan gardu pandang yang dapat digunakan untuk
mengexplorasi pemandangan alam di gunung ini dari arah ketinggian.Gunung Nglanggeran ini terletak di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pengelola gunung api purba nglanggeran juga menyediakan
paket wisata yang menarik jika anda berminat. Sebagai fasilitasnya
terdapat posko kesehatan, pusat informasi, pusat kuliner, balai
pertemuan, fasilitas MCK, home stay, jalur pendakian, tempat ibadah, dan
camping ground.
Harga tiket masuk gunung Nglangeran sebesar Rp.7.000,- untuk sore, dan
Rp.9.000,- untuk malam hari. Dan harganya pun dapat berubah
sewaktu-waktu. Jalur untuk menuju obyek ini ada dua jalur yang dapat anda pilih :
*Dari Wonosari : Bunderan Sambipitu–Dusun Bobung–Desa Nglanggeran.
*Dari Wonosari : Bunderan Sambipitu–Dusun Bobung–Desa Nglanggeran.
*Dari Yogyakarta : Bukit Bintang–Radio GCD FM–Desa Ngoro-oro–Desa Nglanggeran.
Wisata gunung api purba ini sangat cocok bagi anda yang berjiwa petualangan . Anda bisa mengadakan kegiatan camping disana terutama pada malam tahun baru yang sangat disarankan. Selamat mencoba..
Hutan Pinus Pengger
Hutan Pinus Pengger berada di bagian paling utara tepatnya pada perbatasan wilayah Kecamatan Pathuk
Gunung Kidul. Hutan Pinus Pengger ini pada dasarnya sudah muncul
bersamaan dengan terkenalnya Hutan Pinus Imogiri kurang lebih dua tahun
yang lalu.
Akhir-akhir ini pengelola wisata di Pinus Pengger menjadikan
tempat spot foto selfie yang trending di medsos. Yaitu membuka wisata
malam di Hutan Pinus Pengger. Spot yang disediakan untuk berfoto ini
menggabungkan antara gemerlapnya lampu kota Jogja dengan di sela akar-akaran pohon besar yang didesain sedemikian rupa. Begitu romantisnya
dari sini menikmati pemandangan malam. Tidak hanya saat siang tempat
wisata Pinus Pengger ini dikunjungi oleh para wisatawan. Tapi saat ini,
banyak juga yang mengunjungi tempat ini pada waktu malam hari. Hampir
serupa dengan di Bukit Bintang, pengunjung bisa melihat gemerlapnya
lampu di kota Jogja dari atas ketinggian.
Di tempat ini juga dilengkapi dengan spot baru tangan raksasanya. Spot
foto tangan raksasa ini merupakan spot gardu pandang yang didesain
seperti tangan dan bentuknya yang sangat besar. Para wisatawan dapat
menikmati spot ini dengan berfoto selfie ria sebab tempat ini sangat
indah dan juga sangat unik. Pada waktu malam, spot tangan raksasa ini di
ujung-ujung jarinya akan terlihat menyala. Sebab terdapat lampu yang
menyorot pada arah sentris serta bisa menimbulkan efek foto yang sangat
terlihat indah. latarnya terlihat sangat cantik. Pemandangannya juga
indah dan terkesan romantis.
Untuk mengunjungi tempat wisata ini, jika anda berangkat dari
Jogja kurang lebih anda akan menempuh perjalanan selama 25 km atau
dalam waktu 1 jam dengan mengendarai kendaraan pribadi. Dari kota Jogja
melewati jalan Wonosari menuju Bukit Bintang. Setelah sampai di
perempatan Pathuk, ambillah arah menuju Dlingo sekitar 4,5 km. Harga tiket masuk Hutan Pinus Pengger yaitu Rp 2.500 per orang. Jam operasionalnya buka setiap hari mulai pukul 05:30-00:00 WIB. Selamat berwisata :-)
Jumat, 08 September 2017
Akar Wangi
Sentra Industri Akar Wangi di
Kabupaten Gunungkidul terletak di dusun Kepek desa Semin Kecamatan Semin
Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta. Hampir 90 %
masyarakat di Padukuhan Kepek berprofesi sebagai pengrajin akar wangi.
Jenis kerajinan akar wangi yang dihasilkan yaitu gantungan kunci,
miniatur hewan, boneka, pensil, dan lain - lain. Kalau boneka mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 30.000. Sedangkan gantungan kuncinya saya jual seharga Rp 10.000 per 3 buahnya
Jenis kerajinan yang diekspor dan paling banyak permintaan yakni tempat
undangan yang terbuat dari perpaduan kayu, bambu dan akar wangi, kotak
tisu dan boneka dari akar wangi.Untuk kerajinan dari bambu ukuran kecil harganya mulai Rp300 per unit
(pieces). Harga kerajinan tergantung dari ukuran, bahan baku dan tingkat
kesulitan pembuatan serta keunikan dari kerajinan itu sendiri, ukuran kecil Rp2.500 per unit hingga Rp150 ribu per unit dengan ukuran besar.
Tiada rotan, akar pun jadi. Di tangan orang-orang yang kreatif, seonggok
akar pun bisa dijadikan berbagai macam kerajinan tangan yang unik dan
menarik seperti tas. Harga tas mulai Rp 50 ribu sampai Rp 500 ribu tergantung ukuran dan motif.
Selain dijadikan kerajinan tangan, akar bisa dijadikan obat
gosok hingga wewangian dan bahan kosmetik. Bahkan menurut penelitian
akar ini mempunyai kekuatan hingga seperempat dari kekuatan baja,
sehingga akar tumbuhan tersebut berfungsi sebagai penahan erosi di
daerah rawan longsor.
Pantai Timang
Sebelum dapat menyaksikan keindahan pantainya dan sebelum melakukan
kegiatan menyenangkan lain di sekitar pantai, para wisatawan harus
melewati perjalanan yang sulit dan juga menantang. Pasalnya, untuk bisa
sampai ke sini harus melewati jalanan yang terjal dan berbatu. Namun,
semua itu akan sangat sebanding dengan apa yang akan didapatkan saat
tiba ke Pantai Timang ini.
Ada yang menarik dari Pantai Timang ini, karena pantai ini terbagi
menjadi dua area yang berbeda. Di bagian timur merupakan pantai yang
terdiri dengan pasir putih bersih yang lembut. Sementara dibagian
lainnya, yaitu di bagian barat merupakan tempat dimana terdapat
perbukitan batu yang cukup terjal dan letaknya berbatasan langsung
dengan laut. Namun dari pantai yang berbatu ini para wisatawan dapat
menyaksikan panorama yang sangat indah.
Selain itu di Pantai Timang ini juga terdapat gondola
tradisional atau kereta gantung yang terbuat dari rangkaian kayu dan
bambu yang sangat kuat. Gondola tradisional atau kereta gantung tersebut
digunakan untuk sarana transportasi penyebrangan menuju Pulau Timang.
Biasanya, kereta gantung tersebut digunakan masyarakat setempat yang
merupakan pencari lobster. Namun, bagi para wisatawan yang mempunyai keberanian juga dipersilahkan untuk menyebrang menggunakan kereta gantung ini
Dengan
demikian, para wisatawan dapat merasakan sendiri betapa asiknya berada
di gondola tradisional yang berada di atas lautan dengan ombak yang
sangat besar. Sudah dapat dipastikan dengan jelas bahwa para wisatawan yang
mengunjungi pantai ini bisa mendapatkan pengalaman baru yang tak mungkin
mudah untuk dilupakan.
Untuk bisa sampai ke Pantai Timang, para wisatawan bisa memulai
perjalanan dari kota Yogyakarta menuju Pantai Timang dengan waktu
sekitar 3 jam dengan menempuh jarak sekitar 35 km. Dari kota Yogyakarta,
perjalanan bisa dilanjutkan menuju Wonosari untuk menuju Pantai Baron,
kemudian berjalan lagi melewati Pertigaan Mulo untuk sampai ke arah
Pasar Siung dan tinggal melanjutkan ke Pasar Dakbong. Setelah itu, para
wisatawan harus melewati jalanan dengan medan berbatu yang terjal.
Tiket masuk ke Pantai Timang sebenarnya sangat terjangkau yakni hanya Rp 5 ribu saja dan sudah termasuk parkir motor. Namun jika ingin menyebrang ke batu karang harus membayar biaya naik kereta gantung sebesar Rp 150 ribu.
Pantai Siung
Pantai Siung ini terletak di Kecamatan
Tepus, Gunung Kidul yang berjarak 100 km dari Kota Yogyakarta. Pantai ini cukup luas untuk melakukan
berbagai macam aktivitas mulai dari bermain pasir dan ombak, memancing
dan bermain voli pantai. Kondisi pantai ini tidak terlalu ramai dan
cenderung sepi sehingga sangat nyaman dan tenang untuk berlibur.
Salah satu pesona yang menonjol dari pantai ini adalah batu karangnya yang berukuran raksasa di sebelah timur dan barat, selain untuk memperindah dan pembatas dengan pantai lain, karang tersebut menjadi dasar penamaan pantai ini.
Salah satu pesona yang menonjol dari pantai ini adalah batu karangnya yang berukuran raksasa di sebelah timur dan barat, selain untuk memperindah dan pembatas dengan pantai lain, karang tersebut menjadi dasar penamaan pantai ini.
Batu karang tersebut terletak agak
menjorok ke laut dan menurut seorang sesepuh di tempat ini yang bernama
Wastoyo, penamaan pantai ini diambil dari bentuk batu tersebut yang
menyerupai gigi kera atau Siung Wanara. Hingga sekarang batu tersebut
masih dapat dinikmati keindahannya berpadu dengan gempuran ombak yang
selalu menerpanya menyajikan pemandangan yang dramatis.
Panjat Tebing di Pantai Siung
Selanjutnya untuk menpercepat berkembangnya obyek wisata dipantai ini
terutama untuk panjat tebing, Pemda DIY pada tahun 2005 meresmikan
kawasan minat khusus panjat tebing di tempat ini. Para wisatawan mulai
berdatangan untuk melihat keindahan pantai ini. Selanjutnya Pantai Siung
ini mulai berbenah dan semakin terkenal setelah tempat ini digunakan
untuk lokasi Asean Climbing Gathering 2005 yang diikuti oleh 250 peserta
pemanjat dari 6 negara (Indonesia, Malaysia, Filipina,
Singapura, Perancis dan Jerman).
Pantai Siung ini semakin banyak
dikunjungi wisatawan terutama pada saat liburan dan akhir pekan.
Komunitas MAPALA (Mahasiswa Pecinta Alam) dari berbagai kampus dan FPTI (
Forum Pemanjat Tebing Indonesia ) sering menggunakan tempat ini untuk
melaksanakan diklat maupun latihan pada hari sabtu dan minggu.
Di kawasan panjat tebing tersebut
terdapat sekitar 250 jalur untuk pemanjatan dengan tingkat kesulitan dan
karakteristik yang berbeda-beda. Sehingga banyak orang menyebut pantai
Siung ini sebagai the best rock climbing site ini Yogyakarta.Anda juga bisa naik ke deretan tebing
karang yang megah berdiri di sebelah barat pantai ini.
Tebing inilah yang biasa digunakan oleh para pemanjat untuk melakukan olah raga dan uji keberanian panjat tebing di alam. Dari ketinggian tebing tesebut anda dapat melihat pantai Siung secara utuh keseluruhan yang sangat menakjubkan.
Tebing inilah yang biasa digunakan oleh para pemanjat untuk melakukan olah raga dan uji keberanian panjat tebing di alam. Dari ketinggian tebing tesebut anda dapat melihat pantai Siung secara utuh keseluruhan yang sangat menakjubkan.
Camping di Pantai Siung
Selain pengunjung bisa mencoba melatih mental dengan memanjat tebing,
ada satu hal yang harus dicoba juga, yaitu camping di Pantai Siung.
Menikmati hembusan angin laut malam, memasak di depan tenda, membuat api
unggun dan bercengkrama bersama teman sembari menyeduh kopi panas
mungkin akan menjadi kenikmatan tersendiri yang patut Anda coba.
Namun
mengingat peralatan camping yang cukup banyak, seperti kompor portable,
nesting untuk memasak, matras, tenda dan lain-lain ini tidak disediakan
oleh pengelola setempat, jadi Anda harus mempersiapkan dengan lengkap
dan teliti dari rumah ketika ada rencana berkemah di tepi pantai. Banyak fasilitas yang sudah tersedia di pantai siung yakni kamar mandi,
rumah makan, parkiran luas, mushola, TPI, pendopo, dan penginapan. Tiket masuk ke kawasan Pantai Siung sebesar Rp. 5.000 per orang. Jalur menuju Pantai Siung adalah dari Yogyakarta menuju Wonosari ke arah Tepus dan selanjutnya Purwodadi kemudian Siung. Happy holiday!
Jathilan
Jathilan merupakan kesenian yang menyatukan antara unsur gerakan tari dengan magis. Kesenian yang juga sering disebut dengan nama jaran kepang atau jaran dor ini dapat dijumpai di desa-desa di Jawa, tak hanya di Jogja. Pagelaran ini dimulai dengan tari-tarian. Kemudian para penari bak kerasukan roh halus sehingga hampir tidak sadar dengan apa yang mereka lakukan.
Di saat para penari bergerak mengikuti irama musik dari jenis
alat musik jenis alat gamelan seperti saron, kendang, dan gong ini,
terdapat pemain lain yang mengawasi dengan memegang pecut atau cemeti. Pemain yang bertugas mengawasi itu adalah yang terpenting dalam
jathilan ini. Dia adalah dukunnya dan dia "mengendalikan" roh halus yang
merasuki para penari. Para penari umumnya menggunakan kuda kepang
– bambu yang dianyam menyerupai kuda.
Para penari ini juga melakukan atraksi-atraksi berbahaya yang tak dapat
dinalar oleh akal sehat. Diantaranya adalah mereka dapat dengan mudah
memakan benda-benda tajam sperti silet, pecahan kaca, atau bahkan lampu
tanpa terluka atau merasakan sakit. Dan ketika mereka di pecuti dengan
cambuk atau cemeti pun tubuh mereka tidak memar atau tergores.
Sesuai perkembangan jaman, sejatinya ada banyak cerita yang
dikembangkan dan sering ditampilkan pada pertunjukan seni tari jathilan
pun jaran kepang ini.
Tarian Janggrung
Tarian Janggrung merupakan jenis kesenian yang disakralkan dalam setiap pelaksanaan acara bersih desa setiap tahunnya. Kesenian ini selalu dipentaskan di tempat yang dikeramatkan, yakni di bawah pohon asem dan kepoh yang berada di Dusun Munggi, Desa Munggi, Kecamatan Semanu, Gunung Kidul.
Menurut kepercayaan masyarakat setempat tarian Janggrung dipercaya dapat digunakan sebagai perantaraan penyembuhan berbagai macam penyakit. Oleh seorang penari, orang yang terserang penyakit dimintakan kepada yang mbau rekso (penguasa gaib) yang punya tempat untuk diberikan kesembuhan. Oleh seorang penari, orang yang sakit diajak menari dengan diiringi musik gamelan dan selanjutnya dicium dan diusap mukanya dengan mengguknakan selendang sang penari.
Selain tarian janggrung, ditempat yang dikeramatkan tersebut seorang Juru kunci membacakan mantra-mantra sambil membakar kemenyan. Selain meminta penyembuhan, terlihat banyak pengunjung yang masih mempercayai jika tempat keramat tersebut dapat mendatangkan berkah. Atmo Suwito menjelaskan tak sedikit warga sekitar maupun dari daerah lain yang datang untuk didoakan agar mendapatkan berkah,kemurahan rejeki maupun jodoh.
Pantai Nglambor
Pantai Nglambor adalah pantai indah yang lokasinya terlindung oleh pulau karang, sehingga ombak
di pantai tersebut cukup tenang dan aman untuk berenang. Tidak hanya
itu, kamu bisa melihat kehidupan
biota bawah lautnya dengan cara snorkeling.
Kondisi perairan di pantai yang menyerupai cekungan ini terbilang aman untuk berenang dan snorkeling karena
ada dua bukit karang yang terletak di tengah laut. Bukit karang yang
bentuknya menyerupai kura-kura raksasa itu berfungsi sebagai pemecah
ombak dan penahan gelombang. Sehingga ombak yang sampai ke pantai tidak
besar dan cenderung tenang.
Kalau ogah basah-basahan, kamu bisa mencari kulit kerang dan batu halus
warna-warni, melompat dari satu gugusan karang ke gugusan lainnya, atau trekking
mendaki bukit-bukit karang yang memeluk pantai ini. Ombak yang tenang
dan air laut yang jernih membuatmu bisa melihat karang, rumput laut,
ikan warna-warni yang berkejaran, serta aneka biota penghuni laut dari
permukaan. Untuk mempermudah sobat, berikut rute menuju Pantai Nglambor Gunungkidul dari arah Yogya: Jogja
– Piyungan – Bukit Patuk – Sambipitu – Rest Area Bunder – Gading –
Siyono – Kota Wonosari – Jalan Baron – Mulo – Purwodadi (Tepus) – Jalan
Raya Pantai Siung – sebelum Pantai Siung ke kanan – Pantai Nglambor. Tiket Masuk: Rp 5 ribu rupiah dan biaya snorkeling: 50 Ribu Rupiah
Berada di Nglambor akan memberimu sensasi perjalanan wisata
pantai yang berbeda. Jadi, kapan kamu hendak ke Pantai Nglambor?
Kamis, 07 September 2017
Embung Nglanggeran
Embung Nglanggeran adalah salah satu objek wisata yang baru di Gunung Kidul. Mengingat umur
dari tempat wisata tersebut baru 3 tahun yang mana diresmikan
menjadi objek wisata oleh Raja Jogja yaitu Sri Sultan HB X pada 19
Februari 2013. Selain menjadi tempat wisata, Embung Nglanggeran berfungsi sebagai
penampung atau penyimpan air untuk mengairi kebun-kebun yang ada di
bawah Bukit Nglanggeran. Terdapat tempat duduk yang terbuat dari cor-coran semen hingga
gazebo yang siap melindungi pengunjung dari panas matahari atau air
hujan.
Untuk biaya retribusi di sudah menjadi satu paket dengan asuransi dan parkir kendaraan. Harga dari tiket masuk sendiri cukup terjangkau, setiap orang hanya dikenakan biaya masuk sebesar Rp 7.000,00. Saat cuaca sudah bagus dan mendukung untuk pengambilan foto yang indah
terutama bilamana Anda mengejar sunset di Embung Nglanggeran, maka
perhatikanlah waktu keberangkatan Anda dari kediaman Anda menuju Embung
Nglanggeran.
Untuk berjaga-jaga, sebaiknya bila Anda bertolak dari pusat kota Jogja,
berangkatlah sekitar pukul 15:00 WIB agar setibanya di Embung
Nglanggeran, Anda dapat menikmati dan mencari view atau angle yang bagus
untuk pengambilan foto. Pas pulangnya dari Embung Nglanggeran jangan sampai tidak mampir di Hargo Dumilah atau Bukit Bintang ya..
Rabu, 06 September 2017
Pantai Indrayanti
Pantai Indrayanti Gunung Kidul menjadi salah satu alternative wisata paling diminati di kawasan Yogyakarta. Pemkab Gunung Kidul sendiri sebenarnya menamai pantai ini dengan pantai
Pulang Syawal yang diambil dari nama kampung pantai Indrayanti. Namun
karena masyarakat sudah terbiasa dengan nama Indrayanti, sehingga nama
pantai Pulang Syawal justru kurang familiar.
Pantai Indrayanti merupakan salah satu deretan pantai di Gunung Kidul
yang paling terkenal. Karena pantai ini mempunyai akses jalan yang mudah
di jangkau dan cocok sebagai tempat wisata untuk semua kalangan umur. Pantai ini terletak di desa Sidoharjo Tepus Gunug Kidul Yogyakarta.
Pantai ini mempunyai pasir berwarna putih dan mempunyai garis pantai
yang panjang.
Menikmati keindahan pantai Indrayanti bisa membuat kita tak ingin cepat-cepat pulang. Berjalan-jalan di air saat airnya surut sungguh sangat menyenangkan,
kita bisa melihat dasar pantai dengan makhluk-makhluk laut yang
mengagumkan. Namun tentunya kita harus berhati-hati untuk tidak
menyakiti mereka dan juga kaki kita sendiri.
Memanjat bukit di sisi timur pantai Indrayanti tidak akan membuat kita
menyesal, karena sesampainya di atas bukit, pemandangan laut luas yang
berbatasan dengan Samudra Hindia terhampar. Dan menengok ke arah barat,
beberapa pantai yang dipisahkan oleh bukit-bukit terlihat berjajar,
sungguh pemandangan yang membuat hati melonjak kegirangan. Dan saat
senja menjelang, bukit ini akan menjadi spot terbaik untuk menyaksikan
mentari yang kembali ke peraduannya.
Untuk mencapai pantai Indrayanti, bagi yang menggunakan kendaraan
sendiri bisa langsung menuju arah Wonosari, beberapa ratus meter setelah
melewati kota Wonosari, akan dengan mudah ditemukan rambu lalu lintas
yang menunjukkan arah ke kanan, dengan
mengikuti rambu tersebut kita akan sampai di pantai Indrayanti. Dan bagi
kita yang naik kendaraan umum dari arah kota Yogyakarta, naiklah bus ke
arah Wonosari dari terminal Giwangan. Setelah sampai di terminal
Wonosari, teruskan dengan naik angkutan umum ke arah Tepus, Setelah itu
lanjutkan perjalanan menuju pantai Indrayanti menggunakan ojek.
Pantai Indrayanti dibuka 24 jam dengan tarif retribusi Rp 10 ribu per orang. Yok guys happy holiday ^_^
Batik Tancep
Kabupaten Gunungkidul yang sebagian besar penduduknya adalah bermata
pencahariaan sebagai petani dan wiraswasta, terdapat juga sekelompok
masyarakat yang mempunyai keahlian membatik turun temurun dari para
orang tua dulu yaitu masyarakat Desa Tancep , Kecamatan Ngawen,
Kabupaten Gunungkidul dan hasil karyanya pun tidak kalah saing dengan
batik batik tersohor lain seperti dari Solo dan Pekalongan.
Batik Tulis Tancep mempunyai pangsa pasar khusus dan mampu bersaing
dengan batik dari luar daerah, ini disebabkan karena Batik Tulis Tancep
mempunyai keunikan tersendiri bagi para pecinta batik yaitu pewarna
batik yang berasal dari bahan alami dan ramah lingkungan. Bahan pewarna
yang dipakai terdapat di lingkungan sendiri seperti akasia,daun mahoni, tunjung dan masih banyak bahan pewarna alami yang dipakai.
Peminat Batik Tulis Tancep dari luar Gunungkidul,terutama kalangan menengah keatas menyukai warna alami yang hasilnya lebih soft,sedangkan masyarakat Gunungkidul lebih suka warna dengan corak yang meriah dan cerah. Harganya cukup terjangkau untuk cap kombinasi tulis kisaran Rp. 90.000 – Rp. 120.000 sedangkan murni tulis kisaran Rp. 200 ribu – Rp. 2 juta
Peminat Batik Tulis Tancep dari luar Gunungkidul,terutama kalangan menengah keatas menyukai warna alami yang hasilnya lebih soft,sedangkan masyarakat Gunungkidul lebih suka warna dengan corak yang meriah dan cerah. Harganya cukup terjangkau untuk cap kombinasi tulis kisaran Rp. 90.000 – Rp. 120.000 sedangkan murni tulis kisaran Rp. 200 ribu – Rp. 2 juta
Langganan:
Komentar (Atom)














































