Minggu, 10 September 2017

Rasulan

   Rasulan adalah tradisi yang telah lama diselenggarakan oleh masyarakat Gunung Kidul oleh petani setelah masa panen tiba. Acara yang umunya dilaksanakan pada bulan Juni dan Juli ini biasanya berlangsung beberapa hari yang diawali dengan bersih desa. Puncak keramaian biasanya akan terjadi pada saat kegiatan kirab. Setelah kirab kemudian dilanjutkan dengan doa bersama. Lalu dilanjutkan dengan perebutan tumpeng.

 

   Tradisi rasulan merupakan aset budaya yang harus terus dipertahankan, karena dengan jiwa kebersamaan dan juga semangat gotong-royong, maka keharmonisan masyarakat bisa terwujud. Selain sebagai sarana dalam memupuk semangat kekeluargaan, tradisi ini juga menjadi salah satu wadah didalam melestarikan kesenian daerah Gunungkidul.

 

   Kegiatan rasulan dilaksanakan pada hari jum'at legi (pasaran Jawa) yang mana kegiatannya berada dijalan-jalan, balai dea, dan tempat yang keramat menurut warga. Bagi kalian yang ingin menyaksikan rasulan, bisa mengunjuni desa Wiladeg yang berada sekitar 5 km darinkota Wonosari kearah timur laut yaitu pada jalan Wonosari-Semin.

Ketoprak

     Ketoprak merupakan jenis pertunjukkan rakyat yang memiliki gabungan unsur tari, suara, dan sastra. Pada mulanya cerita diambil dari kehidupan para petani dengan maksud untuk memajukan pertanian, cerita lainnya berlatar belakang sejarah.



     Seiring berkembangnya jaman, budaya-budaya tradisional harus dapat berkompromi dan beradaptasi dengan jaman sekarang agar mereka bisa bertahan.  Modernisasi ini bertujuan agar budaya tradisional Indonesia tidak punah. Beberapa tayangan di televisi yang berhasil mempertahankan budaya ketoprak adalah Ketoprak Humor, Ketoprak Canda, Ketoprak Jampi Stres dan Ketoprak Plesetan. Tayangan-tayangan televisi di atas telah dimodifikasi sedemikian sehingga mereka dapat beradaptasi dengan jaman sekarang, tetapi tidak kehilangan esensi mereka sebagai kebudayaan tradisional. 

    Menurut data Survey Research Indonesia, salah satu lembaga pemeringkat acara televisi, akhir Juni 2000, rating (peringkat) Ketoprak Canda 5. Artinya, acara itu ditonton oleh 5% dari sejumlah pemirsa di beberapa kota yang disurvai. Sementara Ketoprak Humor mengumpulkan rating 9. Dari angka-angka di atas, dapat kita lihat bahwa modernisasi ketoprak di Indonesia cukup berhasil. Kalian bisa menyaksikan pertunjukkan ketoprak pada acara tasyukuran. Silahkan mampir ke sanggar-sanggar seni di Gunung Kidul. Dijamin terhibur dan tidak bikin ngantuk.

Batu Ornamen

     Kerajinan ukir batu alam, batu paras Jogja, batu paras putih berkualitas yang beralamat di dusun Wukirsari, Wonosari, Gunung Kidul Jogja. Kami menerima pesanan dan menjual aneka produk hasil kerajinan batu alam dengan kulitas dan harga terbaik.

   Selain material kayu, bebatuan alam juga dapat menampilkan kesan alami dan natural pada suatu hunian. Jenis batu yang biasa digunakan sebagai ornamen, diantaranya marmer, koral, batu kali, andesit, batu candi, dan masih banyak lagi. Jenis bebatuan itu pun memiliki tekstur, kegunaan, dan kecocokan yang berbeda-beda untuk menghiasi rumah. 

   Anda berbagai macam kerajinan ukir batu alam yang kami hasilkan diantaranya : ornamen batu alam, lampu taman batu alam, pot batu alam, kaligrafi, dan patung batu alam yang mencangkup semua jenis motif ukuran. Harganya mulai dari Rp 50.000 sampai Rp 2.000.000 tergantung ukuran. Silahkan dibeli untuk mepercantik rumah anda !

Kerajinan Perak

     Kerajinan perak Gunung Kidul menjadi salah satu mata pencaharian yang beromset tinggi. Yang mana bisa dipasarkan keluar kota, luar pulau, bahkan luar negeri.Masyarakat sering mendengar dan juga sering mengucapkan kata ini “ Perak Bakar ”. Jenis kerajinan perak ini berwarna hitam seperti bekas dibakar sehingga banyak orang menyebutnya perak bakar. Ini adalah salah kaprah yang ada di masyarakat kita. Bahkan orang asing pun  (orang Belanda) sering menyebutnya “ Gebrant Zilver ”, yang artinya juga perak bakar. Sebenarnya perak yang hitam itu bukan karena proses pembakaran melainkan sengaja dibuat hitam dengan campuran bahan kimia tertentu.

     Seni kerajinan perak adalah salah satu bentuk ketrampilan yang cukup dihargai. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa pusat kerajinan perak. Di Jawa ada di Kotagede (Yogyakarta), Bangil (Jawa Timur), Celuk di Bali, Sumatra di Padang, Sulawesi di Kendari dan lain-lain. Sentra sentra industri perak tersebut terus berkembang dan mengalami pemekaran. Sebagai contoh di Wonosari (DIY) sekarang banyak pengrajin perak yang dulunya belajar di Kotagede sekarang sudah mendirikan usaha sendiri di tempat mereka. Para pengrajin ini terus berkembang dan semakin maju dalam pemasaran maupun kualitas produksinya.

     Kerajinan yang dihasilkan yaknimulai dari kalung, cincin, giwang, dan gelang serta berbagai jenis miniatur. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp 150.000 hingga Rp 2.000.000 . Maka jangan ragu untuk memilikinya sebagai koleksi

Kerajinan Bambu

     Kerajian bambu yang digeluti masyarakat desa Semin, dusun Kepek, Mandesan Gunung Kidul ini cukup banyak variasinya. Mulai dari aneka seruling, klontong, hingga mainan gangsing. 

 
 

Jika selama ini masyarakat luas hanya memanfaatkan batang bambu sebagai bahan bangunan rumah, kini bambu bisa disulap menjadi aneka kerajinan cantik dengan nilai ekonomi yang cukup tinggi. Misalnya saja seperti aneka peralatan rumah tangga dari mulai alat makan, tambir, tempat tisu, tempat buah, lampu hias, pigura, serta beberapa hiasan ruangan lainnya.

Meskipun awalnya kerajinan bambu hanya diminati masyarakat di daerah pelosok, namun seiring dengan maraknya isu global warming di lingkungan masyarakat dunia, kini banyak orang yang tertarik menggunakan produk-produk ramah lingkungan untuk kehidupan sehari-hari mereka. 
Sehingga tidak heran bila permintaan pasar kerajinan bambu kini semakin melonjak bahkan tidak hanya menjangkau kota-kota besar saja, tetapi juga sampai tembus pasar mancanegara.


    Untuk harga erajian bambu itu sendiri pun berbeda-bed tergantung jenis dan ukurannya. Biasanya dibandrol sekitar harga Rp 20.000 sampai Rp 200.000 per pcs. Jika berkunjung ke Gunung Kidul jangan lupa untuk membeli ya.. bisa dibuat oleh-oleh, karena yang berbentuk mainan anak kecilpun juga ada

Sayur Lombok Ijo

     Keistimewaan sayur lombok ijo ini terletak pada cita rasa yang gurih bercampur pedas. Rasa gurih tersebut karena kuah santan yang cukup kental dengan ditambah racikan bumbu lainnya. Selain itu, tempe yang digunakan sebagai pelengkap yaitu tempe yang diambil dari kedelai pilihan. 

     Sayur lombok ijo ada yang berbentuk kemasan sebagai oleh-oleh. Harga per kalengnya sekitar Rp 20.000 . Sedangkan harga seporsi sayur lombok ijo beserta nasi yakni Rp 15.000 . Banyak dijual di warung-warung pinggir jalan kok. Sayur Lombok Ijo ini sangat mudah kita temukan di Gunung Kidul, Yogyakarta. Disana banyak warung makan yang menyajikan menu satu ini. 

 

     Selain itu kita juga bisa menemukannya di warung sego abang (nasi merah) yang ada di Gunung Kidul, Sayur Lombok Ijo ini biasanya disajikan sebagai menu wajib untuk menemani menyantap sego abang. Nah bagi anda yang berkunjung ke Gunung Kidul, Yogyakarta. Sayur Lombok Ijo ini bisa menjadi pilihan kuliner yang wajib untuk di coba.

 

Sego Abang Jirak

     Sego abang jirak merupakan makanan sehat khas Gunug Kidul yang memiliki gizi yang tinggi. Dengan bahan dasar beras merah yang mana memiliki kadar protein lebih tinggi dibanding beras putih.

     Tak lama kami mampir dulu di Sego Abang Mbah Jirak, rumah makan legendaris yang lebih terkenal di kalangan pejalan daripada penduduknya sendiri. Sejenak menunggu hidangan datang, kami sempatkan menjelajahi seisi ruangan. Di dinding-dinding yang berbahan gedhek dan kayu, terpasang foto-foto orang terpandang, mulai dari Mantan Presiden Megawati sampai Sultan Hamengku Buwono X. Mereka nampak riang menyantap hidangan sego abang. 

     Oleh karena itu, bagi penggemar masakan organik sego abang bisa menjadi pilihan utama. Seperti ungkapan "ono rupo ono rego" , kelezatan masakan sego abang jirak ini pun sebanding lurus dengan harganya. Sepiring daging sapi bacem beserta nasinya diberi harga Rp 40.000, sedangkan untuk sepiring jeroannya diberi harga Rp 20.000. Meski terbilang mahal, tapi sebenarnya 1 piring daging atau jeroan dapat dinikmati 2-3 orang. Yuk mari sarapan di sego abang jirak, dijamin lengkap sudah liburanmu kali ini ^_^

 

Nasi Tiwul

     Nasi Tiwul merupakan makanan khas Gunung Kidul yang dulunya menjadi makanan pokok masyarakat setempat. Makanan yang dahulu sempat di identikkan dengan sebuah potret kemiskinan, namun sekarang mampu menembus btasa gengsi seseorang. Keunggulan nasi tiwul ini ada pada rasanya yang manis dan gurih ditimbulkan dari citarasa singkong yang dicampur dengan gula merah.

 
     

     Makanan khas yang pertama adalah nasi tiwul. Makanan ini khas-nya Wonogiri. Terbuat dari tepung gaplek, yaitu singkong yang dikeringkan terus ditumbuk. Rasanya manis khas singkong, warnanya kecoklatan. Buat yang tidak biasa, perut mungkin akan terasa panas, makanya biasa dicampur dengan nasi putih. Sebagai pelengkap nasi tiwul, urap, ikan asin dan sambal cabuk terasa pas. 

 
     

     Warung yang secara khusus menyediakan makanan khas Gunung Kidul ini setiap harinya dibanjiri pembeli. Dengan harga antara Rp 12.000 hingga Rp 15.000 , pembeli sudah mendapat satu besek tiwul. Monggo dicoba dijamin nagih!


 

Gatot

    Gatot merupakan makanan ringan Gunung Kidul yang terbuat dari gaplek atau sejenis singkong yag dikeringkan. Namun untuk membuat gatot yang istimewa, gaplek yang digunakan harus berkualitas baik.

     Perpaduan rasa gurih dengan sedikit rasa manis atau pun asin merupakan ciri khas gatot. Di samping itu, teksturnya yang kenyal ditambah sedikit kasar dari parutan kelapa menambah eksotisme tersendiri saat mengunyah gatot. Mengonsumsi gatot dapat membuat kenyang bertahan lebih lama (awet wareg) karena alat pencernaan membutuhkan waktu yang lama untuk mencerna gatot.

 

     Untuk dua buah gatot, segelas susu hangat dan segelas es jeruk hanya dibandrol Rp 13.000 saja. Waoow..murah bukan? Makannya jangan ragu lagi untuk mencoba, dijamin tidak membuat anda tekor.

Wayang Kulit


     Wayang kulit merupakan salah satu kesenian tradisi yang tumbuh dan berkembang di masyarakat Jawa. Lebih dari sekadar pertunjukan, wayang kulit dahulu digunakan sebagai media untuk permenungan menuju roh spiritual para dewa. Konon, “wayang” berasal dari kata “ma Hyang”, yang berarti menuju spiritualitas sang kuasa. Tapi, ada juga masyarakat yang mengatakan “wayang” berasal dari tehnik pertunjukan yang mengandalkan bayangan (bayang/wayang) di layar.

     Wayang kulit dimainkan langsung oleh narator yang disebut dalang. Sambil memainkan wayang, sang dalang diiringi musik yang bersumber dari alat musik gamelan. Di sela-sela suara gamelan, dilantunkan syair-syair berbahasa Jawa yang dinyanyikan oleh para pesinden yang umumnya adalah perempuan.


     Wayang kulit merupakan kekayaan nusantara yang lahir dari budaya asli masyarakat Indonesia yang mencintai kesenian. Setiap bagian dalam pementasan wayang mempunyai simbol dan makna filosofis yang kuat. Apalagi dari segi isi, cerita pewayangan selalu mengajarkan budi pekerti yang luhur, saling mencintai dan menghormati, sambil terkadang diselipkan kritik sosial dan peran lucu lewat adegan goro-goro. Tidak salah jika UNESCO mengakuinya sebagai warisan kekayaan budaya Indonesia yang bernilai adiluhung


     Biasanya umat Hindu Gunung Kidul menggelar wayang kulit untuk melaksanakan kegiatan simakrama. Simakrama keagamaan Hindu merupakan kegiatan  untuk melakukan pertemuan antar sesama demi  keakraban dengan rasa kekeluargaan  dan penuh kedamaian. Kegiatan ini dilaksanakan sebulan setelah umat Hindu disibukkan dengan kegiatan keagamaan dalam perayaan Hari Raya Nyepi. Silahkan berkunjung ke Gunung Kidul jika ingin menyaksikan ramainya pamentasan wayang kulit..





Pantai Wedi Ombo

     Pantai wedi ombo dalam bahasa Indonesia yang artinya pasir yang luas. Barangkali bagi para wisatawan yang mendengarnya membayangkan pantai dengan pasir putih yang luas. Tapi sayang nama pantai wedi ombo tidak memiliki pasir yang luas, seluas nama nya. Pantai wedi ombo sendiri di dominasi dengan batuan karang dengan pasir putih yang tidak terlalu luas. 
     Sebelah barat dan timur di dominasi bukit karang, membuat area pasir ini tak seluas di gumuk pasir parangtritis atau pantai glagah di kulon progo.Tapi jangan salah, walaupun hamparan pasir pantai wedi ombo tak seluas yang di bayangkan, justru dengan bukit-bukit karang lah yang membuat pantai wedi ombo memiliki keindahan yang fantastis. 

     Apalagi disana terdapat sebuah kolam alami dari batuan karang yang membuat pantai wedi ombo menarik. Bahklan terakhir tim piknik asik berkunjung ke pantai wedi ombo kami sama sekali tidak mengetahui keberadaan kolam ini, mungkin karena terlalu terburu-buru. Kolam alami pantai wedi ombo sendiri terbentuk secara alami dari susunan batu karang yang membentuk sebuah kolam alami dengan kedalaman sekitar 1,5 meter. 
     Kolam alami pantai wedi ombo ini adalah salah satu alternatif jika para pengunjung ingin sekali mandi di air laut. Selain kolam alami yang unik, pantai wedi ombo adalah spot paling pas untuk mengabadikan moment sunset. Dengan posisi pantai yang hampir menghadap ke barat sempurna, terdapat juga sebuah tebing karang yang agak menjorok, membuat sunset pantai wedi ombo semakin indah.

     Rute menuju pantai wedi ombo pun sangat mudah. Dari kota Yogyakarta wisatawan langsung mengambil ke arah jalan Wonosari. Dilanjutkan menuju ke arah kota Wonosari. Dari kota Wonosari perjalanan di lanjutkan ke arah timur melewati pasar Wonosari. Pertigaan setelah pasar ambil kanan menuju jalur pantai baron, setelah 10 km dari pertigaan tadi nanti akan ketemu sebuah pertigaan yang menunjukkan arah pantai wedi ombo dan pantai pulang syawal / pantai indrayanti. Tinggal ikuti saja petunjuk tersebut. 
     Untuk masuk ke Pantai Wediombo Wonosari ini per orang hanya di tarik tarif Rp. 5.000 per orang. Sangat terjangkau dan dapat dijangkau oleh semua orang bukan? Ayo segera agendakan liburan kalian..

Bukit Jurang Jero

     Dari Bukit Jurang Jero ini wisatawan bisa menikmati keindahan alam lembah Piyungan serta kota Yogyakarta dari atas ketinggian. Lokasi wisata ini masih tergolong baru yang di bangun oleh warga masyarakat setempat. Saat senja datang lokasi wisata ini sangat cocok untuk menikmati sunset karena lokasinya berada di atas ketinggian. 
     Di sini wisatawan bisa mengabadikan sepuasnya dengan kamera masing-masing. Selain itu ketika hari sudah gelap terlihat sangat cantik gemerlap sinar lampu dari kota Yogyakarta ini. Hampir sama seperti Bukit Bintang namun di Jurang Jero ini lebih sunyi, udara masih seger, dan lebih romantis.

      Kalau beruntung saat siang hari kita juga bisa menikmati pemandangan indah selain kota Yogyakarta kita juga bisa menikmati Gunung Merapi dengan gagah nya dari tempat ini. Wisatawan juga bisa menikmati pemandangan dari gazebo yang berada di lokasi ini sambil ngopi atau minum teh saat sore hari sangat nikmat sekali di tempat ini bersama orang terdekat kita. 
     Setelah cukup puas dengan pemandangan dari gardu pandang wisatawan bisa menikmati hidangan jajanan khas warung di sini yang di kelola oleh warga setempat. Harga tiket masuk ke gardu pandang jurang Jero yakni per orang hanya Rp.2.000:parkir motor Rp. 2.000; dan parkir mobil Rp. 5.000.
     Dengan rute dari Yogyakarta > Ringroad Ketandan > jalan Wonosari, > perempatan sampaan > Wiyoro > Piyungan > Bukit Bintang > perempatan Patuk (kanan jalan pos polisi) ambil kanan menuju Dlingo > setelah Smpn 1 Patuk kurang lebih 100 meter (lihat plakat) > Gardu Pandang Bukit Jurangjero Patuk. Yuhuuu welcome.. 


Gua Maria Tritis

     Gua Maria Tritis merupakan sebuah gua alami yang kini diubah menjadi tempat ziarah dan berdoa, memiliki pesona keindahan yang alami serta suasana religi yang sangat kental. Jika Gua Maria pada umumnya dibangun dengan gua buatan, berbeda dengan Gua Maria yang ada di Jogja ini. Gua Maria Tritis ini memang unik, pembangunannya menyesuaikan dengan kondisi gua. 
     Memang terdapat beberapa perubahan sejak pertama kali ditemukannya gua ini, namun semua renovasi tersebut tak banyak mengubah bentuk asli dari gua. Ketika wisatawan berkunjung ke gua ini, selama perjalanan sebelum memasuki gua akan disajikan dengan diorama-diorama tentang penderitaan Yesus ketika hidup. Jalan setapak menuju ke gua memiliki beberapa tempat pemberhentian yang juga disebut dengan stasi. Tercatat sebanyak 14 stasi yang ada di jalanan menuju gua ini. 

     Wisatawan akan dapat dengan jelas melihat patung Bunda Maria dengan ukuran cukup besar berdiri di dalam goa. Patung tersebut seakan tengah berdoa, dan menambah nuansa religi dari gua ini. Ketika masuk ke dalam goa, terdapat altar perjamuan kudus yang dibuat dari batu alam dihiasi dengan bunga warna-warni seakan mempercantik keindahan Gua Maria Tritis. Didalam goa juga telah disediakan bangku-bangku yang terbuat dari kayu untuk peziarah dan berdoa. Ketika bulan Mei dan Oktober tiba, Gua Maria Tritis ini akan sangat ramai dikunjungi oleh peziarah dari berbagai tempat. Dikarenakan bulan-bulan tersebut merupakan bulan Maria. 

     Gua Maria Tritis juga dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang cukup memadai. Terdapat lahan parkir yang cukup luas, serta toilet yang dapat digunakan oleh wisatawan. Tak hanya itu, jika ingin menginap wisatawan juga dapat menggunakan pondok inap yang tersedia tak jauh dari kompleks gua ini. Bagi peziarah usia lanjut, juga tersedia fasilitas tandu yang dapat digunakan selama pulang-pergi dari gua ke tempat parkir. 
     Dengan biaya Rp. 100.000, wisatawan sudah bisa memanfaatkan fasilitas tersebut.Bagi pengunjung atau wisatawan yang ingin berdoa dan berziarah, tidak dikenakan biaya alias gratis. Jalur menuju gua yaitu dari Yogyakarta-Wonosari,sampai simpang tiga Gading (dekat lapangan terbang landasan rumput) belok kanan menuju Playen-Paliyan-Pasar Trowono-Singkil. Rute ini paling umum dilalui para peziarah dan jarak dari Gading - Gua Maria Tritis sekitar 28 km. Monggoo mampir..

Gunung Api Purba



     Panorama wisata yang ditawarkan di Pegunungan Nglanggeran ini meliputi sunrise dan sunset matahari dan terbitnya bulan pada malam hari, jutaan bintang yang tersebar dilangit dapat kita nikmati pada malam hari, panjat tebing dan rock climbing yang menantang, keindahan alam berupa deretan pegunungan dan perkampungan penduduk yang menarik.
     Tak jauh dari joglo tersebut anda akan menemukan 3 bangunan gardu pandang yang dapat digunakan untuk mengexplorasi pemandangan alam di gunung ini dari arah ketinggian.Gunung Nglanggeran ini terletak di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
     Pengelola gunung api purba nglanggeran juga menyediakan paket wisata yang menarik jika anda berminat. Sebagai fasilitasnya terdapat posko kesehatan, pusat informasi, pusat kuliner, balai pertemuan, fasilitas MCK, home stay, jalur pendakian, tempat ibadah, dan camping ground.

     Harga tiket masuk gunung Nglangeran sebesar Rp.7.000,- untuk sore, dan Rp.9.000,- untuk malam hari. Dan harganya pun dapat berubah sewaktu-waktu. Jalur untuk menuju obyek ini ada dua jalur yang dapat anda pilih :
*Dari Wonosari : Bunderan Sambipitu–Dusun Bobung–Desa Nglanggeran.
*Dari Yogyakarta : Bukit Bintang–Radio GCD FM–Desa Ngoro-oro–Desa Nglanggeran.

Wisata gunung api purba ini sangat cocok bagi anda yang berjiwa petualangan . Anda bisa mengadakan kegiatan camping disana terutama pada malam tahun baru yang sangat disarankan. Selamat mencoba..

Hutan Pinus Pengger

     Hutan Pinus Pengger berada di bagian paling utara tepatnya pada perbatasan wilayah Kecamatan Pathuk Gunung Kidul. Hutan Pinus Pengger ini pada dasarnya sudah muncul bersamaan dengan terkenalnya Hutan Pinus Imogiri kurang lebih dua tahun yang lalu.
     Akhir-akhir ini pengelola wisata di Pinus Pengger menjadikan tempat spot foto selfie yang trending di medsos. Yaitu membuka wisata malam di Hutan Pinus Pengger. Spot yang disediakan untuk berfoto ini menggabungkan antara gemerlapnya lampu kota Jogja dengan di sela akar-akaran pohon besar yang didesain sedemikian rupa. Begitu romantisnya dari sini menikmati pemandangan malam. Tidak hanya saat siang tempat wisata Pinus Pengger ini dikunjungi oleh para wisatawan. Tapi saat ini, banyak juga yang mengunjungi tempat ini pada waktu malam hari. Hampir serupa dengan di Bukit Bintang, pengunjung bisa melihat gemerlapnya lampu di kota Jogja dari atas ketinggian.

     Di tempat ini juga dilengkapi dengan spot baru tangan raksasanya. Spot foto tangan raksasa ini merupakan spot gardu pandang yang didesain seperti tangan dan bentuknya yang sangat besar. Para wisatawan dapat menikmati spot ini dengan berfoto selfie ria sebab tempat ini sangat indah dan juga sangat unik. Pada waktu malam, spot tangan raksasa ini di ujung-ujung jarinya akan terlihat menyala. Sebab terdapat lampu yang menyorot pada arah sentris serta bisa menimbulkan efek foto yang sangat terlihat indah. latarnya terlihat sangat cantik. Pemandangannya juga indah dan terkesan romantis.

     Untuk mengunjungi tempat wisata ini, jika anda berangkat dari Jogja kurang lebih anda akan menempuh perjalanan selama 25 km atau dalam waktu 1 jam dengan mengendarai kendaraan pribadi. Dari kota Jogja melewati jalan Wonosari menuju Bukit Bintang. Setelah sampai di perempatan Pathuk, ambillah arah menuju Dlingo sekitar 4,5 km. Harga tiket masuk Hutan Pinus Pengger yaitu Rp 2.500 per orang. Jam operasionalnya buka setiap hari mulai pukul 05:30-00:00 WIB. Selamat berwisata :-)













Jumat, 08 September 2017

Akar Wangi

   Sentra Industri Akar Wangi di Kabupaten Gunungkidul terletak di dusun Kepek desa Semin Kecamatan Semin Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta. Hampir 90 % masyarakat di Padukuhan Kepek berprofesi sebagai pengrajin akar wangi. Jenis kerajinan akar wangi yang dihasilkan yaitu gantungan kunci, miniatur hewan, boneka, pensil, dan lain - lain. Kalau boneka mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 30.000. Sedangkan gantungan kuncinya saya jual seharga Rp 10.000 per 3 buahnya



   Jenis kerajinan yang diekspor dan paling banyak permintaan yakni tempat undangan yang terbuat dari perpaduan kayu, bambu dan akar wangi, kotak tisu dan boneka dari akar wangi.Untuk kerajinan dari bambu ukuran kecil harganya mulai Rp300 per unit (pieces). Harga kerajinan tergantung dari ukuran, bahan baku dan tingkat kesulitan pembuatan serta keunikan dari kerajinan itu sendiri, ukuran kecil Rp2.500 per unit hingga Rp150 ribu per unit dengan ukuran besar.


   Tiada rotan, akar pun jadi. Di tangan orang-orang yang kreatif, seonggok akar pun bisa dijadikan berbagai macam kerajinan tangan yang unik dan menarik seperti tas. Harga tas mulai Rp 50 ribu sampai Rp 500 ribu tergantung ukuran dan motif.



Selain dijadikan kerajinan tangan, akar bisa dijadikan obat gosok hingga wewangian dan bahan kosmetik. Bahkan menurut penelitian akar ini mempunyai kekuatan hingga seperempat dari kekuatan baja, sehingga akar tumbuhan tersebut berfungsi sebagai penahan erosi di daerah rawan longsor.


Pantai Timang

   Sebelum dapat menyaksikan keindahan pantainya dan sebelum melakukan kegiatan menyenangkan lain di sekitar pantai, para wisatawan harus melewati perjalanan yang sulit dan juga menantang. Pasalnya, untuk bisa sampai ke sini harus melewati jalanan yang terjal dan berbatu. Namun, semua itu akan sangat sebanding dengan apa yang akan didapatkan saat tiba ke Pantai Timang ini.


   Ada yang menarik dari Pantai Timang ini, karena pantai ini terbagi menjadi dua area yang berbeda. Di bagian timur merupakan pantai yang terdiri dengan pasir putih bersih yang lembut. Sementara dibagian lainnya, yaitu di bagian barat merupakan tempat dimana terdapat perbukitan batu yang cukup terjal dan letaknya berbatasan langsung dengan laut. Namun dari pantai yang berbatu ini para wisatawan dapat menyaksikan panorama yang sangat indah.
   Selain itu di Pantai Timang ini juga terdapat gondola tradisional atau kereta gantung yang terbuat dari rangkaian kayu dan bambu yang sangat kuat. Gondola tradisional atau kereta gantung tersebut digunakan untuk sarana transportasi penyebrangan menuju Pulau Timang. Biasanya, kereta gantung tersebut digunakan masyarakat setempat yang merupakan pencari lobster. Namun, bagi para wisatawan yang mempunyai keberanian juga dipersilahkan untuk menyebrang menggunakan kereta gantung ini

   Dengan demikian, para wisatawan dapat merasakan sendiri betapa asiknya berada di gondola tradisional yang berada di atas lautan dengan ombak yang sangat besar. Sudah dapat dipastikan dengan jelas bahwa para wisatawan yang mengunjungi pantai ini bisa mendapatkan pengalaman baru yang tak mungkin mudah untuk dilupakan.
   Untuk bisa sampai ke Pantai Timang, para wisatawan bisa memulai perjalanan dari kota Yogyakarta menuju Pantai Timang dengan waktu sekitar 3 jam dengan menempuh jarak sekitar 35 km. Dari kota Yogyakarta, perjalanan bisa dilanjutkan menuju Wonosari untuk menuju Pantai Baron, kemudian berjalan lagi melewati Pertigaan Mulo untuk sampai ke arah Pasar Siung dan tinggal melanjutkan ke Pasar Dakbong. Setelah itu, para wisatawan harus melewati jalanan dengan medan berbatu yang terjal.
   Tiket masuk ke Pantai Timang sebenarnya sangat terjangkau yakni hanya Rp 5 ribu saja dan sudah termasuk parkir motor. Namun jika ingin menyebrang ke batu karang harus membayar biaya naik kereta gantung sebesar Rp 150 ribu.

Pantai Siung

   Pantai Siung ini terletak di Kecamatan Tepus, Gunung Kidul yang berjarak 100 km dari Kota Yogyakarta. Pantai ini cukup luas untuk melakukan berbagai macam aktivitas mulai dari bermain pasir dan ombak, memancing dan bermain voli pantai. Kondisi pantai ini tidak terlalu ramai dan cenderung sepi sehingga sangat nyaman dan tenang untuk berlibur.
   Salah satu pesona yang menonjol dari pantai ini adalah batu karangnya yang berukuran raksasa di sebelah timur dan barat, selain untuk memperindah dan pembatas dengan pantai lain, karang tersebut menjadi dasar penamaan pantai ini.
   Batu karang tersebut terletak agak menjorok ke laut dan menurut seorang sesepuh di tempat ini yang bernama Wastoyo, penamaan pantai ini diambil dari bentuk batu tersebut yang menyerupai gigi kera atau Siung Wanara. Hingga sekarang batu tersebut masih dapat dinikmati keindahannya berpadu dengan gempuran ombak yang selalu menerpanya menyajikan pemandangan yang dramatis. 

Panjat Tebing di Pantai Siung

   Selanjutnya untuk menpercepat berkembangnya obyek wisata dipantai ini terutama untuk panjat tebing, Pemda DIY pada tahun 2005 meresmikan kawasan minat khusus panjat tebing di tempat ini. Para wisatawan mulai berdatangan untuk melihat keindahan pantai ini. Selanjutnya Pantai Siung ini mulai berbenah dan semakin terkenal setelah tempat ini digunakan untuk lokasi Asean Climbing Gathering 2005 yang diikuti oleh 250 peserta pemanjat dari 6 negara (Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Perancis dan Jerman). 
   Pantai Siung ini semakin banyak dikunjungi wisatawan terutama pada saat liburan dan akhir pekan. Komunitas MAPALA (Mahasiswa Pecinta Alam) dari berbagai kampus dan FPTI ( Forum Pemanjat Tebing Indonesia ) sering menggunakan tempat ini untuk melaksanakan diklat maupun latihan pada hari sabtu dan minggu.
     Di kawasan panjat tebing tersebut terdapat sekitar 250 jalur untuk pemanjatan dengan tingkat kesulitan dan karakteristik yang berbeda-beda. Sehingga banyak orang menyebut pantai Siung ini sebagai the best rock climbing site ini Yogyakarta.Anda juga bisa naik ke deretan tebing karang yang megah berdiri di sebelah barat pantai ini.
     Tebing inilah yang biasa digunakan oleh para pemanjat untuk melakukan olah raga dan uji keberanian panjat tebing di alam. Dari ketinggian tebing tesebut anda dapat melihat pantai Siung secara utuh keseluruhan yang sangat menakjubkan. 

Camping di Pantai Siung 

   Selain pengunjung bisa mencoba melatih mental dengan memanjat tebing, ada satu hal yang harus dicoba juga, yaitu camping di Pantai Siung. Menikmati hembusan angin laut malam, memasak di depan tenda, membuat api unggun dan bercengkrama bersama teman sembari menyeduh kopi panas mungkin akan menjadi kenikmatan tersendiri yang patut Anda coba. 
   Namun mengingat peralatan camping yang cukup banyak, seperti kompor portable, nesting untuk memasak, matras, tenda dan lain-lain ini tidak disediakan oleh pengelola setempat,  jadi Anda harus mempersiapkan dengan lengkap dan teliti  dari rumah ketika ada rencana berkemah di tepi pantai. Banyak fasilitas yang sudah tersedia di pantai siung yakni kamar mandi, rumah makan, parkiran luas, mushola, TPI, pendopo, dan penginapan. Tiket masuk ke kawasan Pantai Siung sebesar Rp. 5.000 per orang. Jalur menuju Pantai Siung adalah dari Yogyakarta menuju Wonosari ke arah Tepus dan selanjutnya Purwodadi kemudian Siung. Happy holiday!

Jathilan


     Jathilan merupakan kesenian yang menyatukan antara unsur gerakan tari dengan magis. Kesenian yang juga sering disebut dengan nama jaran kepang atau jaran dor ini dapat dijumpai di desa-desa di Jawa, tak hanya di Jogja. Pagelaran ini dimulai dengan tari-tarian. Kemudian para penari bak kerasukan roh halus sehingga hampir tidak sadar dengan apa yang mereka lakukan. 

     Di saat para penari bergerak mengikuti irama musik dari jenis alat musik jenis alat gamelan seperti saron, kendang, dan gong ini, terdapat pemain lain yang mengawasi dengan memegang pecut atau cemeti. Pemain yang bertugas mengawasi itu adalah yang terpenting dalam jathilan ini. Dia adalah dukunnya dan dia "mengendalikan" roh halus yang merasuki para penari. Para penari umumnya menggunakan kuda kepang – bambu yang dianyam menyerupai kuda.

     Para penari ini juga melakukan atraksi-atraksi berbahaya yang tak dapat dinalar oleh akal sehat. Diantaranya adalah mereka dapat dengan mudah memakan benda-benda tajam sperti silet, pecahan kaca, atau bahkan lampu tanpa terluka atau merasakan sakit. Dan ketika mereka di pecuti dengan cambuk atau cemeti pun tubuh mereka tidak memar atau tergores.
     Sesuai perkembangan jaman, sejatinya ada banyak cerita yang dikembangkan dan sering ditampilkan pada pertunjukan seni tari jathilan pun jaran kepang ini.

Tarian Janggrung

     Tarian Janggrung merupakan jenis kesenian yang disakralkan dalam setiap pelaksanaan acara bersih desa setiap tahunnya. Kesenian ini selalu dipentaskan di tempat yang dikeramatkan, yakni di bawah pohon asem dan kepoh yang berada di Dusun Munggi, Desa Munggi, Kecamatan Semanu, Gunung Kidul. 



     Menurut kepercayaan masyarakat setempat tarian Janggrung dipercaya dapat digunakan sebagai perantaraan penyembuhan berbagai macam penyakit. Oleh seorang penari, orang yang terserang penyakit dimintakan kepada yang mbau rekso (penguasa gaib) yang punya tempat untuk diberikan kesembuhan. Oleh seorang penari, orang yang sakit diajak menari dengan diiringi musik gamelan dan selanjutnya dicium dan diusap mukanya dengan mengguknakan selendang sang penari. 




      Selain tarian janggrung, ditempat yang dikeramatkan tersebut seorang Juru kunci membacakan mantra-mantra sambil membakar kemenyan. Selain meminta penyembuhan, terlihat banyak pengunjung yang masih mempercayai jika tempat keramat tersebut dapat mendatangkan berkah. Atmo Suwito menjelaskan tak sedikit warga sekitar maupun dari daerah lain yang datang untuk didoakan agar mendapatkan berkah,kemurahan rejeki maupun jodoh.

Pantai Nglambor


     Pantai Nglambor adalah pantai indah yang lokasinya terlindung oleh pulau karang, sehingga ombak di pantai tersebut cukup tenang dan aman untuk berenang. Tidak hanya itu, kamu bisa melihat kehidupan biota bawah lautnya dengan cara snorkeling.
     Kondisi perairan di pantai yang menyerupai cekungan ini terbilang aman untuk berenang dan snorkeling karena ada dua bukit karang yang terletak di tengah laut. Bukit karang yang bentuknya menyerupai kura-kura raksasa itu berfungsi sebagai pemecah ombak dan penahan gelombang. Sehingga ombak yang sampai ke pantai tidak besar dan cenderung tenang.
   
Kalau ogah basah-basahan, kamu bisa mencari kulit kerang dan batu halus warna-warni, melompat dari satu gugusan karang ke gugusan lainnya, atau trekking mendaki bukit-bukit karang yang memeluk pantai ini. Ombak yang tenang dan air laut yang jernih membuatmu bisa melihat karang, rumput laut, ikan warna-warni yang berkejaran, serta aneka biota penghuni laut dari permukaan. Untuk mempermudah sobat, berikut rute menuju Pantai Nglambor Gunungkidul dari arah Yogya: Jogja – Piyungan – Bukit Patuk – Sambipitu – Rest Area Bunder – Gading – Siyono – Kota Wonosari – Jalan Baron – Mulo –  Purwodadi (Tepus) – Jalan Raya Pantai Siung – sebelum Pantai Siung ke kanan – Pantai Nglambor. Tiket Masuk: Rp 5 ribu rupiah dan biaya snorkeling: 50 Ribu Rupiah
     Berada di Nglambor akan memberimu sensasi perjalanan wisata pantai yang berbeda. Jadi, kapan kamu hendak ke Pantai Nglambor?

Kamis, 07 September 2017

Embung Nglanggeran

     Embung Nglanggeran adalah salah satu objek wisata yang baru di Gunung Kidul. Mengingat umur dari tempat wisata tersebut baru 3 tahun yang mana diresmikan menjadi objek wisata oleh Raja Jogja yaitu Sri Sultan HB X pada 19 Februari 2013. Selain menjadi tempat wisata, Embung Nglanggeran berfungsi sebagai penampung atau penyimpan air untuk mengairi kebun-kebun yang ada di bawah Bukit Nglanggeran. Terdapat tempat duduk yang terbuat dari cor-coran semen hingga gazebo yang siap melindungi pengunjung dari panas matahari atau air hujan. 

     Untuk biaya retribusi di sudah menjadi satu paket dengan asuransi dan parkir kendaraan. Harga dari tiket masuk sendiri cukup terjangkau, setiap orang hanya dikenakan biaya masuk sebesar Rp 7.000,00. Saat cuaca sudah bagus dan mendukung untuk pengambilan foto yang indah terutama bilamana Anda mengejar sunset di Embung Nglanggeran, maka perhatikanlah waktu keberangkatan Anda dari kediaman Anda menuju Embung Nglanggeran.

     Untuk berjaga-jaga, sebaiknya bila Anda bertolak dari pusat kota Jogja, berangkatlah sekitar pukul 15:00 WIB agar setibanya di Embung Nglanggeran, Anda dapat menikmati dan mencari view atau angle yang bagus untuk pengambilan foto. Pas pulangnya dari Embung Nglanggeran jangan sampai tidak mampir di Hargo Dumilah atau Bukit Bintang ya..

Rabu, 06 September 2017

Pantai Indrayanti


   Pantai Indrayanti Gunung Kidul menjadi salah satu alternative wisata paling diminati di kawasan Yogyakarta. Pemkab Gunung Kidul sendiri sebenarnya menamai pantai ini dengan pantai Pulang Syawal yang diambil dari nama kampung pantai Indrayanti. Namun karena masyarakat sudah terbiasa dengan nama Indrayanti, sehingga nama pantai Pulang Syawal justru kurang familiar.
   Pantai Indrayanti merupakan salah satu deretan pantai di Gunung Kidul yang paling terkenal. Karena pantai ini mempunyai akses jalan yang mudah di jangkau dan cocok sebagai tempat wisata untuk semua kalangan umur. Pantai ini terletak di desa Sidoharjo Tepus Gunug Kidul Yogyakarta. Pantai ini mempunyai pasir berwarna putih dan mempunyai garis pantai yang panjang.
   Menikmati keindahan pantai Indrayanti bisa membuat kita tak ingin cepat-cepat pulang. Berjalan-jalan di air saat airnya surut sungguh sangat menyenangkan, kita bisa melihat dasar pantai dengan makhluk-makhluk laut yang mengagumkan. Namun tentunya kita harus berhati-hati untuk tidak menyakiti mereka dan juga kaki kita sendiri.
   Memanjat bukit di sisi timur pantai Indrayanti tidak akan membuat kita menyesal, karena sesampainya di atas bukit, pemandangan laut luas yang berbatasan dengan Samudra Hindia terhampar. Dan menengok ke arah barat, beberapa pantai yang dipisahkan oleh bukit-bukit terlihat berjajar, sungguh pemandangan yang membuat hati melonjak kegirangan. Dan saat senja menjelang, bukit ini akan menjadi spot terbaik untuk menyaksikan mentari yang kembali ke peraduannya.

   Untuk mencapai pantai Indrayanti, bagi yang menggunakan kendaraan sendiri bisa langsung menuju arah Wonosari, beberapa ratus meter setelah melewati kota Wonosari, akan dengan mudah ditemukan rambu lalu lintas yang menunjukkan arah ke kanan, dengan mengikuti rambu tersebut kita akan sampai di pantai Indrayanti. Dan bagi kita yang naik kendaraan umum dari arah kota Yogyakarta, naiklah bus ke arah Wonosari dari terminal Giwangan. Setelah sampai di terminal Wonosari, teruskan dengan naik angkutan umum ke arah Tepus, Setelah itu lanjutkan perjalanan menuju pantai Indrayanti menggunakan ojek.
   Pantai Indrayanti dibuka 24 jam dengan tarif retribusi Rp 10 ribu per orang. Yok guys happy holiday ^_^

Batik Tancep


     Kabupaten Gunungkidul yang sebagian besar penduduknya adalah bermata pencahariaan sebagai petani dan wiraswasta, terdapat juga sekelompok masyarakat yang mempunyai keahlian membatik turun temurun dari para orang tua dulu yaitu masyarakat Desa Tancep , Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunungkidul dan hasil karyanya pun tidak kalah saing dengan batik batik tersohor lain seperti dari Solo dan Pekalongan.

     Batik Tulis Tancep mempunyai pangsa pasar khusus dan mampu bersaing dengan batik dari luar daerah, ini disebabkan karena Batik Tulis Tancep mempunyai keunikan tersendiri bagi para pecinta batik yaitu pewarna batik yang berasal dari bahan alami dan ramah lingkungan. Bahan pewarna yang dipakai terdapat di lingkungan sendiri seperti akasia,daun mahoni, tunjung dan masih banyak bahan pewarna alami yang dipakai.

     Peminat Batik Tulis Tancep dari luar Gunungkidul,terutama kalangan menengah keatas menyukai warna alami yang hasilnya lebih soft,sedangkan masyarakat Gunungkidul lebih suka warna dengan corak yang meriah dan cerah. Harganya cukup terjangkau untuk cap kombinasi tulis kisaran Rp. 90.000 – Rp. 120.000 sedangkan murni tulis kisaran Rp. 200 ribu – Rp. 2 juta